Lompat ke isi utama

Berita

Hadapi Masa Kampanye Pemilu 2024, Lolly Suhenty Minta Jajaran Pengawas Perkuat Soliditas

Kupang (ponorogo.bawaslu.go.id) Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia Lolly Suhenty meminta jajaran pengawas Pemilu disemua tingkatan untuk fokus dan memperkuat soliditas dalam menghadapi tahapan kampanye Pemilu serentak tahun 2024. Hal tersebut ia sampaikan saat membuka Rakornas Pencegahan dan Persiapan Pengawasan Kampanye Pemilu 2024, di Nusa Tenggara Timur. Sabtu, (14/10/2023).

"Dalam konteks tahapan kampanye, pengawas harus bisa fokus dan menjaga soliditias. Yang harus kuat bukan hanya jajaran peserta Pemilu, tetapi juga jajaran stakeholder penyelenggaraan pemilu." Ungkapnya.

Lebih lanjut Lolly menjabarkan dalam menghadapi Pemilu 2024, Bawaslu menyoroti beberapa aspek penting dalam menjaga integritas dan kelancaran proses pemilu, terutama dalam konteks kampanye. Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) menjadi instrumen vital dalam mengidentifikasi dan memetakan area-area yang mungkin menghadapi risiko tinggi terkait ketidakadilan dan kecurangan selama kampanye.

Beberapa dimensi kerawanan yang menjadi sorotan yakni seperti netralitas ASN, politik uang, dan politisasi SARA. Di satu sisi, ASN yang tidak netral dapat merusak kredibilitas proses pemilu dan pada sisi lain, politik uang dan isu SARA menjadi instrumen yang dapat mempengaruhi pemilih secara negatif dan merusak keadilan kompetisi.

Bawaslu telah menyusun strategi untuk mengidentifikasi potensi kerawanan selama tahapan kampanye, terutama yang terkait dengan waktu, pelaku, materi, dan metode kampanye, yang tentunya akan beragam dan dinamis. “Kemampuan untuk mengidentifikasi dan merespons potensi kerawanan ini akan menentukan efektivitas pengawasan kampanye.” Jelasnya.

Sebagai pengawas Pemilu harus punya keberanian mengawasi Pemilu. Keberanian tanpa pengetahuan hanya ngawur tetapi keberanian harus diikuti dengan pemahaman regulasi yang baik." Lolly Suhenty (Anggota Bawaslu RI).

Pencegahan politisasi sektor-sektor publik dan layanan masyarakat juga menjadi titik fokus penting dalam memastikan bahwa proses Pemilu berjalan dengan integritas yang tinggi. Implementasi tindakan pencegahan dan pengawasan ini di tingkat grassroots akan sangat penting untuk menjamin bahwa setiap warga negara memiliki akses yang sama dan adil dalam proses Pemilu, bebas dari pengaruh-pengaruh yang bisa merusak integritas pemilihan umum.

Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil Bawaslu melalui pengawasan kampanye dan upaya pencegahan potensi kerawanan menjadi sangat fundamental dalam memastikan bahwa Pemilu 2024 dapat berjalan dengan adil, jujur, dan demokratis.

Strategi yang terbentuk dan diterapkan perlu terus disesuaikan dengan dinamika di lapangan untuk memitigasi risiko dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul di masa mendatang. "Sebagai pengawas pemilu harus punya keberanian mengawasi pemilu. Keberanian tanpa pengetahuan hanya ngawur tetapi keberanian harus diikuti dengan pemahaman regulasi yang baik." Ujar Lolly.

Sebagai informasi, dalam giat Rakor selama 3 hari di Kota Kasih Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) ini  juga menghadirkan beberapa seperti Ida Budiati (akademisi), Dr. Solapari (pegiat pemilu), Ismail Fahmi (Drone Emprit) serta turut dilakukan pemaparan dari masing- masing Provinsi terkait evaluasi pelaksanaan pengawasan dan kerawanan kampanye pada pemilu tahun 2019.

Dari Ponorogo, Rakornas Pencegahan dan Persiapan Pengawasan Kampanye Pemilu 2024 diikuti oleh Kordiv Pencegahan, Parmas dan Humas, Miftachul Asror. (Humas).

Tag
Berita